Shutter Stock
Posisi yang tepat akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal.
KOMPAS.com - Banyak-sedikitnya ASI ternyata berhubungan langsung dengan posisi ibu saat menyusui. Posisi yang tepat akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal. Apa pun teknik bersalinnya, ibu dapat menyusui bayi sesegera mungkin. Begitu pula jika melahirkan bayi kembar.
Persalinan normal. Anda lebih leluasa dalam memilih posisi menyusui: sambil duduk atau berbaring menyamping pun tak masalah. Jika posisi duduk yang dipilih, gunakan kursi yang nyaman. Upayakan telapak kaki menginjak lantai. Gunakan bangku kecil sebagai pengganjal bila posisi kaki agak menggantung.
Persalinan caesar. Anda disarankan menggunakan football position, dimana tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan Anda. Upayakan letak kepala bayi berada tepat di bawah payudara dan membentuk garis lurus dengan badan bayi. Posisi ini aman karena bagian bawah perut Anda yang masih nyeri akibat operasi dapat terlindungi. Posisi ini pun paling nyaman untuk Anda maupun si bayi.
Bayi kembar. Football position juga tepat untuk bayi kembar. Caranya: peluk masing-masing satu kepala bayi dengan kedua tangan, seperti memegang bola. Letakkan tepat di bawah payudara. Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar. Untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang Anda. Dengan demikian Anda cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja. Cara lain adalah dengan meletakkan bantal di atas pangkuan Anda.
Perlekatan saat menyusuiSelain posisi, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah perlekatan antara bayi dan ibu saat menyusui. Perlekatan ini penting karena menentukan sedikit-banyaknya ASI yang keluar. Kalau sekadar menempel ke payudara Anda, maka hanya puting yang diisap bayi. Akibatnya meski sudah menyedot sekuat tenaga, ASI hanya keluar sedikit mengingat "gudang" ASI tepat berada di bawah areola. Anda akan merasa nyeri dan puting pun biasanya lecet. Berikut tahapan untuk mendapat perlekatan yang baik:
* Temukan posisi senyaman mungkin. Bila ingin duduk, pilihlah kursi yang tak terlalu tinggi. Upayakan telapak kaki menjejak lantai dengan nyaman. Bila ingin berbaring, perhatikan ketinggian posisi bayi. Usahakan bayi yang mendekatkan diri ke Anda dan bukan sebaliknya. Ini bermanfaat supaya Anda merasa nyaman dan tak cepat lelah. Bila perlu, manfaatkan bantal sebagai penyangga tubuh bayi.
* Perhatikan posisi bayi. Idealnya, kepala dan tubuh bayi haruslah lurus dan sejajar. Posisi payudara lebih tinggi daripada kepala bayi. Jangan sampai kepala bayi lebih tinggi karena bayi pasti sulit menekuk kepalanya sedemikian rupa. Dagu bayi harus menempel pada payudara Anda, sedangkan dadanya menempel pada dada Anda, atau perutnya menempel ke perut Anda.
Upayakan semua bagian areola masuk ke dalam mulut bayi. Jika Anda memiliki areola yang besar, utamakan bagian bawahnya masuk lebih banyak dibanding bagian atas. Sekilas bibir bayi tampak dower bila perlekatannya baik, dan akan terdengar suara bayi menelan susu. Sebaliknya, perlekatan yang salah membuat ASI tak keluar maksimal.
Arahkan puting dan areola ke langit-langit bayi. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti posisi menggunting. Setelah areola masuk seluruhnya ke mulut bayi, jari tangan boleh dilepas. Jangan khawatir bayi tak dapat bernafas hanya karena mengisap ASI. Karena kalau tidak bisa bernafas, otomatis bayi akan melepaskan mulutnya dari payudara Anda, kemudian mencari mekanisme senyaman mungkin.
* Lamanya waktu menyusui. Tak perlu khawatir produksi ASI tak mencukupi kebutuhan bayi, sebab dengan kuasa Tuhan kapasitas payudara Anda sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Hanya saja, lamanya waktu menyusui berbeda pada setiap bayi, bervariasi antara 15-30 menit. Setelah kenyang, otomatis bayi akan melepaskan isapannya dari payudara Anda. Biarkan saja bayi tertidur meski baru mengisap ASI dari satu payudara. Saat minta disusui kembali, lanjutkan dengan payudara yang satunya. Jadi jangan buru-buru atau memaksa bayi melepaskan isapannya dari satu payudara hanya agar ia berganti dengan payudara lainnya.
* Bila ASI berlimpah. Anda yang beruntung memiliki ASI berlimpah dan alirannya deras, ada posisi khusus untuk menghindari agar bayi tak tersedak. Caranya, tidurlah telentang lurus, lalu letakkan bayi di atas perut Anda dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke payudara (letdown reflex).
Persalinan normal. Anda lebih leluasa dalam memilih posisi menyusui: sambil duduk atau berbaring menyamping pun tak masalah. Jika posisi duduk yang dipilih, gunakan kursi yang nyaman. Upayakan telapak kaki menginjak lantai. Gunakan bangku kecil sebagai pengganjal bila posisi kaki agak menggantung.
Persalinan caesar. Anda disarankan menggunakan football position, dimana tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan Anda. Upayakan letak kepala bayi berada tepat di bawah payudara dan membentuk garis lurus dengan badan bayi. Posisi ini aman karena bagian bawah perut Anda yang masih nyeri akibat operasi dapat terlindungi. Posisi ini pun paling nyaman untuk Anda maupun si bayi.
Bayi kembar. Football position juga tepat untuk bayi kembar. Caranya: peluk masing-masing satu kepala bayi dengan kedua tangan, seperti memegang bola. Letakkan tepat di bawah payudara. Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar. Untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang Anda. Dengan demikian Anda cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja. Cara lain adalah dengan meletakkan bantal di atas pangkuan Anda.
Perlekatan saat menyusuiSelain posisi, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah perlekatan antara bayi dan ibu saat menyusui. Perlekatan ini penting karena menentukan sedikit-banyaknya ASI yang keluar. Kalau sekadar menempel ke payudara Anda, maka hanya puting yang diisap bayi. Akibatnya meski sudah menyedot sekuat tenaga, ASI hanya keluar sedikit mengingat "gudang" ASI tepat berada di bawah areola. Anda akan merasa nyeri dan puting pun biasanya lecet. Berikut tahapan untuk mendapat perlekatan yang baik:
* Temukan posisi senyaman mungkin. Bila ingin duduk, pilihlah kursi yang tak terlalu tinggi. Upayakan telapak kaki menjejak lantai dengan nyaman. Bila ingin berbaring, perhatikan ketinggian posisi bayi. Usahakan bayi yang mendekatkan diri ke Anda dan bukan sebaliknya. Ini bermanfaat supaya Anda merasa nyaman dan tak cepat lelah. Bila perlu, manfaatkan bantal sebagai penyangga tubuh bayi.
* Perhatikan posisi bayi. Idealnya, kepala dan tubuh bayi haruslah lurus dan sejajar. Posisi payudara lebih tinggi daripada kepala bayi. Jangan sampai kepala bayi lebih tinggi karena bayi pasti sulit menekuk kepalanya sedemikian rupa. Dagu bayi harus menempel pada payudara Anda, sedangkan dadanya menempel pada dada Anda, atau perutnya menempel ke perut Anda.
Upayakan semua bagian areola masuk ke dalam mulut bayi. Jika Anda memiliki areola yang besar, utamakan bagian bawahnya masuk lebih banyak dibanding bagian atas. Sekilas bibir bayi tampak dower bila perlekatannya baik, dan akan terdengar suara bayi menelan susu. Sebaliknya, perlekatan yang salah membuat ASI tak keluar maksimal.
Arahkan puting dan areola ke langit-langit bayi. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti posisi menggunting. Setelah areola masuk seluruhnya ke mulut bayi, jari tangan boleh dilepas. Jangan khawatir bayi tak dapat bernafas hanya karena mengisap ASI. Karena kalau tidak bisa bernafas, otomatis bayi akan melepaskan mulutnya dari payudara Anda, kemudian mencari mekanisme senyaman mungkin.
* Lamanya waktu menyusui. Tak perlu khawatir produksi ASI tak mencukupi kebutuhan bayi, sebab dengan kuasa Tuhan kapasitas payudara Anda sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Hanya saja, lamanya waktu menyusui berbeda pada setiap bayi, bervariasi antara 15-30 menit. Setelah kenyang, otomatis bayi akan melepaskan isapannya dari payudara Anda. Biarkan saja bayi tertidur meski baru mengisap ASI dari satu payudara. Saat minta disusui kembali, lanjutkan dengan payudara yang satunya. Jadi jangan buru-buru atau memaksa bayi melepaskan isapannya dari satu payudara hanya agar ia berganti dengan payudara lainnya.
* Bila ASI berlimpah. Anda yang beruntung memiliki ASI berlimpah dan alirannya deras, ada posisi khusus untuk menghindari agar bayi tak tersedak. Caranya, tidurlah telentang lurus, lalu letakkan bayi di atas perut Anda dalam posisi berbaring lurus dengan kepala menghadap ke payudara (letdown reflex).
Kamis, 1 Oktober 2009 | 17:01 WIB
Editor: Dini | Sumber :Tabloid Nakita
No comments:
Post a Comment