info pegi

Wednesday, October 27, 2010

Gel Pencegah Kehamilan, Segera Hadir,

Rabu, 27 Oktober 2010 | 09:46 WIB
Shutter Stock
Ilustrasi

NEW YOK, KOMPAS.com - Pilihan alat kontrasepsi bagi wanita akan semakin beragam menyusul hasil positif dari uji klinis terhadap kontrasepsi bentuk gel.
Para ahli di Amerika Serikat melaporkan, dari hasil uji  pengujian gel pencegah kehamilan pada sejumlah wanita, tidak ditemukan efek samping berarti yang biasanya dikeluhkan pengguna kontrasepsi oral seperti, munculnya jerawat di wajah atau bertambahnya berat badan.
Hasil uji klinis itu mengindikasikan, gel antihamil yang cukup dioles langsung ke permukaan kulit itu akan menjadi alternatif baru selain kontrasepsi pil, suntik atau pun IUD.
Dalam penggunannya, gel ini cukup dioleskan sekali saja setiap hari.  Dalam takaran tertentu, gel ini akan menghantarkan hormon untuk mencegah kehamilan. Gel ini diklaim cocok untuk para wanita menyusui, yang seringkali diperingatkan untuk tidak sembarangan menggunakan pil KB karena tingkat hormonnya dapat mengganggu produksi ASI.
Gel antihamil ini dapat dioleskan ke bagian perut, paha, tangan dan bahu. Zat yang terkandung didalamnya akan diserap dengan cepat tanpa meninggalkan residu.  Para ahli berharap, gel ini akan segera diluncurkan ke pasaran jika hasil uji klinis terus menunjukkan hasil positif.
Dr Ruth Merkatz, direktur pengembangan klinis kesehatan reproduksi di pusat penelitian Population Council New York, adalah ilmuwan yang memimpin riset gel antihamil ini.  Dalam penelitiannya, ia melibatkan 18 wanita berusia 20an dan 30an.
"Dalam kurun waktu tujuh bulan, tak ada wanita yang mengalami kehamilan dan tingkat penerimaan gel ini sangat tinggi.  Mereka hanya perlu mengoleskan sedikit saja  setiap hari. Dari penelitian kecil ini, kami menemukan bahwa gel ini efektif.", ujarnya.
Merkatz, yang mempresentasikan temuannya dalam konferensi American Society for Reproductive Medicine, menyatakan kandungan utama dalam  gel ini adalah Nestorone, sejenis hormon progesterone tipe baru.
Gel ini juga mengandung sejenis estrogen yang struktur kimianya identik dengan estrogen yang dihasilkan oleh tubuh wanita. Kedua jenis hormon ini memegang peran penting dalam proses kehamilan dan gel ini bekerja dengan cara menghambat mekanisme produksi normal pada wanita.
Merkatz juga menyebut Nestorone tidak menimbulkan efek negatif  seperti halnya kenaikan berat badan akibat kontrasepsi oral. "Ini dapat menjadi alasan para wanita mungkin akan memilihnya. Ini memang baru pada tahap awal, tetapi jika mulus, kami akan mengujinya pada jumlah wanita yang lebih besar," tegasnya.
Penulis: AC   |   Editor: Asep Candra   |   Sumber :The Guardian 
   

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...