info pegi

Thursday, November 11, 2010

Shanghai Modern – Taikang Lu

Unearthing Asia
Di sebelah selatan kawasan Old French Concession, Taikang Lu (lu berarti "jalan" dalam bahasa China) membentang dari timur ke barat di lingkungan kelas menengah Shanghai. Daerah yang tidak berbeda jauh dengan Xintiandi, distrik ini dipenuhi gang-gang kecil tempat pakaian masih di jemur di luar dan para orang tua duduk di pinggir jalan untuk bermain majiang sampai sore hari. Taikang Lu awalnya didesain sebagai distrik seni pada 1998 ketika sebuah pabrik permen bobrok direnovasi menjadi International Artists Factory.



Perbedaan antara Taikang Lu dengan jalan-jalan tua lain di Shanghai adalah bahwa saat ini Taikang Lu menjadi rumah bagi puluhan galeri seni, restoran, dan butik mewah yang melayani kerumunan bohemia kota. Sedangkan gang-gang di sekitarnya merupakan campuran aneh dari perdangangan Shanghai baru yang mewah, dan penduduk lama yang enggan menerima perubahan di sekitar mereka, tetap bertahan untuk tinggal di lingkungan yang dulunya kumuh itu.

Meski agak susah ditemukan, Taikang Lu menjadi tempat nongkrong para ekspatriat, orang muda Shanghai bergaya Barat, serta seniman lokal. Bila Anda menghabiskan sore dengan menikmati secangkir kopi di belakang gang padat distrik ini, Anda mungkin lebih merasakan suasana seperti di piazza Italia dari Shanghai kuno. Sementara Xintiandi menawarkan tempat belanja untuk kalangan atas, butik kecil
Taikang Lu dan toko-toko berseni menghadirkan berbagai pakaian karya desainer lokal, keramik, furnitur dan tentu saja karya seni.
Selain belanja, makan di wilayah Taikang Lu mungkin menjadi daya tarik terbesar. Bersantai di Taikang Lu sambil menikmati gang-gang bernuansa Eropa yang bercabang dari jalan utama membuat wilayah ini menjadi tempat menyenangkan untuk melepaskan diri dari keriuhan Shanghai. Anda pun akan terpindahkan ke dunia dengan kafe-kafe pinggir jalan, brasserie Prancis dan kedai kopi yang artistik. 

Belanja

Pada kunjungan pertama saya ke Taikang Lu, saya langsung menuju rumah seni orisinil di daerah tersebut, International Artists Factory, sebuah bangunan 4 lantai yang terletak jauh dari jalan utama di Lane 210. NEST adalah peritel mahal di lantai 2, yang
menyediakan pilihan berseni dari segala macam barang, mulai tas sampai pakaian anak-anak. Roger & Guy lebih merupakan toko aksesoris di mana Anda dapat menemukan lilin beraroma, hiasan, lampu-lampu unik dan perlengkapan bohemian lainnya. Beberapa jalur lain sepanjang Taikang Lu layak untuk ditelusuri, tapi Lane 210 memiliki pemusatan terbesar toko. INSH, yang berarti "in Shanghai", telah menjadi merek lokal legendaris.




Makanan

Lane 210 adalah tempat terletaknya restoran paling terkenal di seluruh Taikang Lu, Kommune. Kafe ikonik ini, disebut sebagai pusatnya persimpangan kreativitas Shanghai, adalah tempat untuk melihat dan dilihat bagi para seniman kota dan kerumunan hipster.

Tapi jika Anda benar-benar lapar, datang ke Lane 248, yang memiliki pilihan makanan terbanyak di daerah tersebut. Gang sempit itu dipenuhi campuran dari masakan internasional, bar dengan meja yang diletakan di luar. Saya mampir di Miss Ginger, sebuah kafe yang enak dijadikan tempat bersantai, untuk mengistirahatkan kaki yang lelah dan minum secangkir teh kental sambil duduk di meja luar, menyaksikan dunia yang terus bergerak. 'Saudara' kafe ini adalah restoran Ginger Indochine, yang menyajikan masakan fusion Asia.

Tentu saja, perjalanan tidak akan lengkap tanpa mencoba masakan lokal. Di Shanghai, dim sum merupakan salah satu kuliner terkenal yang tidak boleh Anda lewatkan.

Barang Seni

Mengunjungi Taikang Lu tak akan lengkap tanpa mengeksplorasi hal yang mengawali kehebatan daerah ini: seni. Dan di sini, Anda dapat
menemukan apa pun dan semuanya. Saya menuju ke Shirt Flag, yang terletak di Lane 210 dan menyimpang berbagai jenis perlengkapan bergaya Komunis 'baru'. Intens dan menarik, tas Chairman Mao mereka tidak terlalu norak dibandingkan tas yang dijajakan seharga ¥10 di tempat lain.

Tempat lain yang layak didatangi adalah Tune Long, galeri foto yang menampilkan karya-karya foto mengenai kehidupan sehari-hari di China dalam ukuran besar, The Pottery Workshop (tempat pembuatan tembikar) untuk keramik dan mug, ChinArt Gallery di Lane 200, yang merupakan ruang untuk seni multimedia, dan tidak jauh dari tempat itu terdapat Music Pavilion. 

Cara ke Sana

Tidak seperti Xintiandi, Taikang Lu tidak begitu mudah dijangkau. Anda sebaiknya mengunakan Metro Red Line 2 dan turun di stasiun South Shaanxi Road South dan menggunakan pintu keluar 4. Berjalan dua blok ke arah timur di Huaihai Road dan berbelok ke kanan menuju Ruijin Road, jalan terus ke selatan sampai menemukan Taikang Lu. Banyak yang mengatakan, perjalanan itu memakan waktu sekitar 20 menit. Pilihan lain yang lebih mudah dan cepat adalah, Anda memanggil taksi dari mana saja di Shanghai dan bilang "Taikang Lu".

Tentang Penulis

Megan Eaves adalah penulis perjalanan freelance dan pencinta China. Dia guru bahasa Inggris di sebuah kota kecil di Provinsi Zhejiang, tempat hari-harinya diisi dengan membetulkan kesalahan tata bahasa, membunuh lebah, dan dipelototi oleh orang lokal.
Megan sudah berperjalanan ke Tembok Besar sampai Gurun Gobi, dan tidak takut untuk menuliskannya. Dia juga menulis buku berjudul "This is China: A Guidebook for Teachers, Backpackers and Other Lunatics”. Dia, tentu saja, punya situs: http://www.meganeaveswriting.com 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...