info pegi

Wednesday, November 17, 2010

Jangan biarkan otak melemah akibat pola diet tak seimbang.



Senin, 11 Oktober 2010, 06:44 WIB
Pipiet Tri Noorastuti 
 
  (doc Corbis)

VIVAnews - Otak membutuhkan makanan berenergi. Organ dengan berat sekitar dua persen dari total bobot tubuh ini mengonsumsi setidaknya 20 persen kebutuhan kalori tubuh.

Makanan mengandung glukosa tinggi seperti karbohidrat cukup memberi energi pada otak. Glukosa dibutuhkan terutama pada bagian otak depan (frontal cortex).

Leigh Gibson dari Roehampton University yang meneliti kebutuhan nutrisi otak mengatakan, asupan glukosa penting karena otak depan merupakan motor semua perintah dan aktivitas organ. Bagian ini juga sering disebut sebagai CEO-nya otak.

"Jika kadar glukosa Anda turun di bagian otak ini, itu sama seperti Anda yang tidak bernapas," kata Gibson seperti dikutip dari laman Live Science.

Makanan mengandung karbohidrat antara lain buah-buahan, sayuran, dan padi-padian. Saat kekurangan glukosa sangat tidak disarankan meminum banyak minuman soda (pemicu tenaga). Ini akan menjadi kontraksi antara kebutuhan glukosa di otak dan fungsi ke otot.

Menjadi cukup membahayakan ketika kadar glukosa turun dan otot tetap dipicu kerjanya. Kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan sel otot diseluruh tubuh. "Kerusakan juga bisa terjadi termasuk di bagian otak itu sendiri," kata Marc Montminy dari Salk Institute Bidang Ilmu Biologi di California, menambahkan.

Itulah mengapa penting mengatur keseimbangan gizi saat diet rendah kalori. Jangan biarkan otak melemah akibat pembatasan makanan secara berlebihan.
Baca juga: Wanita Lebih Cerdas di Masa Subur
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...